KOIN-KOIN SISA PENINGGALAN PERANG DUNIA KE – II Di PULAU BIAK .OLEH ( BPK. IMMANUEL COIBUR)
COIN-COIN SISA PENINGGALAN PERANG DUNIA KE –
II Di PULAU BIAK .OLEH ( BPK. IMMANUEL COIBUR)
Banyak
cerita di balik Perang Dunia ke- II yang hingga kini masih
menyisakan misteri. Perang Dunia II ternyata
tidak hanya melulu berkaitan dengan konspirasi dan unjuk kekuatan militer.
Konflik yang melibatkan berbagai negara itu juga turut memperebutkan harta
benda yang bernilai fantastis.
Harta karun tersebut konon
disebut-sebut masih ada hingga kini, meski diakui keberadaannya misterius.
Berikut ulasan mengenai harta karun peninggalan Perang Dunia II yang konon
salah satunya tersimpan di Indonesia sebagaimana seperti di Pulau Biak
ng banyak meninggalakan
COIN NIPPON JEPANG |
COIN GOLDEN 1/10 , 1/4 TAHUN 1941,1942 |
Tujuh puluh tahun silam, Pulau Biak menjadi tempat medan pertempuran Perang Dunia II antara kubu Jepang dengan Sekutu. Pulau ini menjadi saksi bisu konflik terbesar dan paling destruktif sepanjang sejarah. Tak heran banyak peninggalan Perang Dunia II di Biak. Salah satunya adalah Situs Gua Binsari atau Gua Jepang yang menjadi medan pertempuran serdadu Jepang dan Sekutu. Gua alami ini dipakai sebagai tempat persembunyian, pusat logistik, dan pertahanan bagi tentara Jepang saat Perang Dunia II tahun 1943-1945. Pasukan sekutu dibawah komando Jenderal McArthur menjatuhkan bom dan drum-drum bahan bakar pada 7 Juni 1944 di Gua Binsari. Sebanyak 3.000 prajurit Jepang tewas dan terkubur hidup-hidup di gua tersebut. Banyak sisa -sisa mortir, peluru, senjata, bangkai mobil,dan uang peninggalan perang dunia ke-II yang menjadi bukti dahsyatnya penyerangan di gua yang memiliki kedalaman sekitar 45 meter dan panjang 180 meter tersebut. Selain itu terdapat tulang-belulang tentara Jepang yang tewas pada saat peristiwa pemboman. Tulang-tulang tersebut disimpan di dalam bangunan seluas 2 meter persegi. Tengkorak, tulang kaki tangan masih utuh. Untuk mengenang peristiwa tersebut dibangun Monumen Perang Dunia II yang resmi berdiri pada tahun 1994. Monumen ini dibangun di pantai di Desa Paray yang terletak antara Mokmer dan Bosnik, tujuh kilometer dari Biak Kota.
Bagi yang berminat dapat langsung menhubungi Bpk Immanuel Koibur :
Bagi yang berminat dapat langsung menhubungi Bpk Immanuel Koibur :
Dengan alamt : Desai Parai
Hp/Wa : 08134357051
Sumber: Bpk. IMMANUEL KOIBUR
Editing : George Haledo
Komentar
Posting Komentar